Agar bisa menggunakan komputer dengan optimal dan efisien maka diperlukan sistem operasi yang harus terpasang di setiap komputer atau PC, baik itu Windows, Linux, Mac OS, atau lainnya. Sistem operasi adalah perangkat lunak (software) yang mengelola sumber daya (resource) perangkat keras komputer atau hardware, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak.

      Meliput dari Kompasiana.com berdasarkan hasil survey situs Statcounter.com tentang sistem operasi dekstop, sistem operasi Windows digunakan oleh sekitar 75,55% di seluruh dunia pada Januari 2022. Disebut sebagai 'pemimpin pasar' karena Windows adalah merek yang dimiliki oleh Microsoft. OS X buatan Apple dengan persentase 15,85% berada diurutan kedua lalu sistem operasi Chrome OS dan Linux masing-masing berada di peringkat keempat dan kelima dengan persentase 2.6% dan 2.19%. Sekitar 3,86% dari total pengguna sistem operasi menggunakan sistem operasi 'tidak dikenal'.

        Perlu dicatat, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial untuk teknologi terkini seperti gadget, komputer, laptop dan sebagainya. Pengembangan Linux secara besar-besaran dapat menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk menghindari middle income trap. Sebenarnya yang disebut Linux adalah kernel yang merupakan bagian terpenting dari sebuah sistem operasi. Kernel Linux ini adalah kernel standar yang digunakan oleh distribusi saat ini.

        Linux adalah sistem operasi yang dapat berdiri sendiri dan tidak bergantung pada sistem operasi yang lain. Linux juga open source, stabil, dan fleksibel serta cepat dan ringan. Dari semua kelebihan Linux, yang paling unggul dikalangan programmer perusahaan adalah keamanannya. Memang menggunakan Linux masih dimungkinan terkena virus, malware, ransomware tapi jauh lebih sedikit bahkan banyak pengguna yang sering berkata bahwa Linux tidak butuh software antivirus sebagaimana di Windows atau MacOS. Banyak pakar percaya alasannya adalah karena Linux tidak ditargetkan sebanyak Windows atau macOS karena pangsa pasar yang jauh lebih sedikit.

        Masa depan atau prospek sistem operasi Linux sangat cerah dan memiliki banyak potensi yang dapat digunakan untuk pengembangan. Banyak profesi baru di era sekarang ini seperti Data Scientist, Data Analyst, Data Specialist dan lain sebagainya yang notabene membutuhkan penguasaan bahasa pemrograman. Sebagian besar bahasa pemrograman ini sudah ada di dalam distribusi Linux. Oleh karena itu, kursus atau pemberian materi sistem operasi Linux perlu diberikan kepada pengguna seawal mungkin. Misalnya, melalui esktrakurikuler pada tingkat sekolah dasar dan menengah.

        Tidak seperti Windows yang dimiliki sepenuhnya oleh Microsoft, sistem operasi Linux memiliki lisensi gratis. Linux dapat dimodifikasi secara bebas dengan syarat dokumentasi hasil pengembangan juga harus disertakan saat akan didistribusikan. Lisensi GNU - GPL tentunya akan memudahkan pengguna atau programmer di Indonesia untuk mengembangkan kreativitasnya tanpa harus memikirkan perizinan.

        Di masa depan Linux akan digunakan lebih luas. Karena kesadaran akan efisiensi Linux, terutama bagi sebuah company/perusahaan/lembaga bisnis untuk menjadi sistem operasi yang harus digunakan. Linux juga semakin user friendly sehingga di tengah gebrakan yang dilakukan Microsoft, Linux layak menjadi alternatif.


Agus Tri Setyowati_2109116011_A